Senin, 04 April 2011

Pengembangan Buku IPS Kelas Lanjut

ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN BUKU AJAR IPS SD UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PERKULIAHAN PADA MAHASISWA S1 PGSD FIP UNESA

Oleh:
Waspodo Tjipto Subroto
Suprayitno

ABSTRAK
Mata kuliah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa. Sebagai salah satu mata kuliah bidang studi, Pendidikan IPS Kelas lanjut bertujuan untuk pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran ISP di Sekolah Dasar yang didasari prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik berikut kegiatan evaluasi hasil belajarnya.
Tujuan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan Buku Ajar mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Lanjut pada Jurusan S1 PGSD FIP Unesa beserta perangkat pembelajarannya berupa Garis-Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP) berikut Satuan Acara Perkuliahan (SAP) selama satu semester. Pengembangan buku ajar tersebut dirinci dengan meliputi: mendeskripsikan kelayakan substantif, tingkat kesulitan, tingkat keterbacaan, dan efektifitas Buku Ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut pada Jurusan S1 PGSD FIP Unesa.
Bentuk produk pengembangan Buku Ajar mata kuliah Pendidikan IPS ini terdiri dari materi perkuliahan dan Garis-Garis Besar Rencana Perkuliahan serta Satuan Acara Perkuliahan. Ditulis dengan kertas ukuran A4 dengan huruf time new roman font 12, buku ajar ini terdiri dari 4 bab. Sedangkan GBRP dirinci setiap pertemuan yang terdiri kompetensi dasar, indikator ketercapaian dan pokok-pokok materi perkuliahan. Satuan Acara Perkuliahan dikembangkan menjadi 16 kali pertemuan, yang dalam setiap pertemuan terdiri dari kompetensi dasar, indikator ketercapaian, pokok-pokok materi perkuliahan, skenario perkuliahan dan evaluasi terkadap perkuliahan.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan model 4D (four D) yang menurut Thiagarajan (1974) lebih terperinci dan sistimatis. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa, Angkatan 2008. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket, lembar observasi dan tes hasil belajar. Analisis deskriptif dipergunakan untuk menyajikan data hasil angket dari pengguna buku ajar, dokumentasi tes hasil belajar dan portofolio tugas yang dikumpulkan mahasiswa.
Hasil pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut menunjukkan peran cukup efektif dalam meningkatkan kualitas perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut. Demikian juga respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Buku Ajar cukup positif. Sedangkan respon dosen-dosen pengampu mata kuliah menganggap Buku Ajar yang dikembangkan ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut. Sebagai saran yang bisa dikemukakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini, mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut sebaiknya membaca buku ajar ini sebagai salah satu rujukannya.

Kata Kunci: Buku Ajar, Pembelajaran IPS SD, Kualitas perkuliahan
ABSTRACT

Subjects Education of Social Studies (IPS) is one subject which shall be programy the students of S1 PGSD Unesa FIP. As one of the subject areas of study, Education of social studies aims to further students understanding and skills in applying learning strategies social studies in Primary Schools based on the principles of learning following an educational evaluation of their learning activities
Social Studies is Education Subjects Advanced Class needs to be improved quality of lectures, because this course trying to equip students PGSD prowess and skills to implement social studies lessons grade 4, grade 5 and grade 6 in primary school. Development of learning elementary social studies grade 4, grade 5 and grade 6 need to be improved continuously, as to prepare students to face Final Examination in Elementary School.
This development objective is to develop courses Textbook IPS Education Classes Continue at the Department of S1 PGSD Unesa FIP and learning tools in the form outlined by Course Plan (GBRP) following Lectures Events Unit (SAP) for one semester. Development of the textbook is specified with include: describing the feasibility of the substantive, level of difficulty, the level of legibility, and effectiveness of the IPS Education Textbook Advanced Class at the Departmentof S1 PGSD FIP Unesa.
Shape product development Textbook IPS Education course consists of lectures and educational material outlined plans Lectures, Lectures and Events Unit. Written with A4 size paper with Times New Roman font 12, this textbook consists 4 chapters. While detailed GBRP each meeting consisting basic competence, achievement indicators and key points of lecture material. Unit Events Lectures developed into 16 meetings, which in each meeting consists of basic competence, achievement indicators, and basic course materials, lectures and evaluation scenarios lectures.
This research includes development research with model 4D (four-D) which according to Thiagarajan (1974) more detailed and systematic. The research was conducted on students S1 PGSD FIP Unesa, Force 2008. Collecting data using instruments questionnaires, observation sheets and test results of learning. The data were analyzed using qualitative descriptive analysis technique. Deskripstif analysis is used to present data from user questionnaire results textbook, study and documentation of test results collected student work portfolios of learning social studies education. .
The result of the development of Elementary School Textbook IPS Education Classes Continue showed quite effective role in improving the quality of lectures on elementary social studies education courses Advanced Class. Similarly, student responses to learning device Textbook quite positive. While the response lecturers pengampu subjects developed Textbook assume could be one of reference for elementary social studies education courses Advanced Class. About the constraints faced in understanding the IPS Education Elementary Textbook Advanced Class, students generally expressed no problems were significant. As a suggestion which could be put forward in the development of this learning tool, students who take courses IPS Elementary Education Class Information should read this textbook as a reference.

Keyword: Learning book, Social Studies, Quality of learning




A. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran inti di Sekolah Dasar (SD) yang telah dimasukkan pada Kurikulum tahun 1975, pada hakekatnya bertujuan untuk membelajarkan ilmu-ilmu sosial pada siswa level pendidikan dasar. Ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, hukum, psikologi massa) merupakan sumber atau akar pengembangan materi dan bahan pembelajaran IPS di SD. Sebagai disiplin ilmu murni, ilmu-ilmu sosial memiliki karakteristik yang sangat luas kajiannya, sangat rumit dan abstrak serta memiliki kompleksitas yang tinggi, sehingga tidak mudah bagi siswa, terutama siswa Sekolah Dasar untuk memahami bahan kajiannya. Agar siswa Sekolah Dasar bisa menerima dan memahami bahan kajian mata pelajaran IPS, pembelajarannya perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS SD.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006), mata pelajaran IPS di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, guru mata pelajaran IPS di SD perlu dibekali pemahaman dan keterampilan yang memadai untuk membelajarkan siswa menuju ketercapaian tujuan mata pelajaran IPS di SD. Selain menguasai bahan pembelajaran IPS SD, guru juga dituntut memiliki keterampilan (strategi pembelajaran) dalam menyampaikan bahan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini meliputi: pengemasan bahan/materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran, multi metode dan multi media pembelajaran.
Mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut merupakan mata kuliah wajib lulus yang harus ditempuh oleh mahasiswa Strata Satu (S1) pada Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. Sebagai salah satu mata kuliah bidang studi di Jurusan PGSD FIP Unesa, mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bertujuan untuk membekali pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran IPS SD Kelas Lanjut yang didasari prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran yang mendidik (Buku Pedoman Unesa, 2009:204).
Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi peneliti terhadap pelaksanaan kegiatan perkuliahan IPS SD Kelas Lanjut di Jurusan PGSD FIP Unesa, masih terkendala oleh minimnya buku ajar yang bisa dirujuk oleh mahasiswa untuk memahami strategi pembelajaran IPS SD Kelas Lanjut.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan utama dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimanakah pengembangan efektifitas buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, dalam meningkatkan kualitas perkuliahan IPS SD Kelas Lanjut pada mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa?

B. Strategi Pembelajaran IPS
Proses pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan tahapan pembelajaran yang mendasar bagi seorang anak, karena menjadi dasar bagi tahapan pembelajaran lanjutan seperti SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Maka pada tahapan dasar tersebut menuntut profesionalisme dan keterampilan guru yang berkualitas sesuai dengan tuntutan profesi. Kualitas dan profesionalisme ini amat ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru Sekolah Dasar.
1. Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran.
Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut: (1) Pendekatan lingkungan (2) Pendekatan konsep (3) Pendekatan inkuiri (4) Pendekatan keterampilan proses (5) Pendekatan pemecahan masalah (6) Pendekatan induktif-deduktif (7) Pendekatan nilai (8) Pendekatan komunikatif
(9) Pendekatan kesejarahan (10) Pendekatan tematik
Paradigma pembelajaran konvensioanl yang selama ini dilaksanakan perlu dirubah dengan model pembelajaran yang inovatif, karena:
a. Jumlah informasi dan salurannya semakin banyak.
b. Tidak semua potensi siswa bisa dikembangkan dengan satu cara saja.
c. Orientasi target materi pembalajaran hanya untuk jangka pendek.
d. Proses pembelajaran seharusnya berangkat dari masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Model-Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Untuk menumbuhkan motivasi dan partisipasi siswa perlu dikembangkan model-model pembelajaran IPS yang kreatif dan inovatif seperti: Pengajaran langsung (direct intruction), Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning), Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Base Instruction), dan Belajar Melalui Penemuan (inkuiry).
3. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Metode merupakan salah satu komponen pembelajaran yang cukup berperanan selain komponen-komponen yang lain. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas tentu akan mempertimbangkan penerapan metode sesuai dengan karakteristik topik kajian dan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Macam-macam metode pembelajaran dalam IPS menurut Wahab (1997:186) antara lain sebagai berikut:
1. Metode ceramah
2. Metode Tanya jawab.
3. Metode diskusi
4. Metode simulasi
5. Metode penugasan
6. Metode permainan ( game )
7. Metode cerita
8. Metode karya wisata atau studi lapangan
9. Metode sosio drama
10.Metode bermain peran ( role playing )
11. Metode pameran ( eksposisi )
12. Metode proyek
Pemilihan dan penerapan metode pembelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: (1) Sesuai dengan karakteristik topik kajian yang akan disampaikan (2) Ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada (3) Sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa.
4. Media pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing maka diharapkan guru dapat memilih dan menentukan macam-macam media sesuai dengan topik bahasan dan karakteristik materi pelajaran.
Menurut jenis-jenis media bisa dikelompokkan sebagai berikut:
1. Alat pengajaran.
Contohnya: papan tulis, papan pamer, mesin pengganda.
2. Media cetak.
Contohnya: Buku, majalah, surat kabar, jurnal, bulletin, pamflet dan lain-lain
3. Media visual.
Contohnya: Transfaransi, slide, film strip, grafik, chart, model dan realia, gambar,
foto, peta, globe dan lain-lain.
4. Media audio.
Contohnya: Tape recorder, pita suara, piringan hitam dan lain-lain
5. Media audio-visual
Contohnya: Televisi, VCD, film suara.
6. Masyarakat sebagai sumber belajar.
Contohnya: Nara sumber, tokoh masyarakat, dinamika kehidupan dalam masyarakat.

C. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah proses penterjemahan spesifikasi dari desain pembelajaran menjadi wujud fisik berupa perangkat pembelajaran yang tersaji dalam satu atau beberapa media. Seels dan Richey, (1994:35) mendeskripsikan pengembangan sebagai: (1) pesan yang terkandung di dalam isi, (2) strategi pembelajaran yang mengendalikan teori, dan (3) perwujudan dari teknologi berupa perangkat keras, perangkat lunak dan bahan-bahan media pembelajaran.
Gustafson (1996:27) menjelaskan bahwa desain pembelajaran merupakan proses yang lengkap mencakup: ” a) analyzing what is to be taught leanted, b) determining how it is to be taught, c) conducting tryout and revision, dan d) assessing whether learners do learn". Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam merancang pembelajaran perlu pengorganisasian isi bahan pembelaiaran seperti penataan isi, urutan isi, dan pemilihan isi pembelajaran.
D. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan dalam pendidikan lebih dikenal dengan sebutan education research and development (R&D) yaitu suatu proses dalam mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Thiagarajan, 1974:5). Produk-produk tersebut dapat berupa materi ajar, media, instrumen evaluasi, atau model pembelajaran. Penelitian pengembangan harus mendukung pemecahan masalah praktis dalam dunia pendidikan, khususnya masalah pembelajaran di kelas atau laboratorium.
Ada beberapa model yang dapat dijadikan acuan/panduan dalam pengembangan pembelajaran antara lain: (1) Model Kemp, (2) Model Dick and Carey, dan (3) Model Thiagarajan (Model 4-D).
1. Model Kemp
Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk memulai dari komponen manapun. Menurut Kemp (1994:14), pengembangan perangkat pembelajaran terdiri atas sepuluh komponen, dengan rincian sebagai berikut.
1) Perkirakan kebutuhan belajar untuk merancang suatu program pengajaran, menyatakan tujuan, kendala, dan prioritas yang harus diketahui.
2) Pilih pokok bahasan yang dilaksanakan dan tunjukkan tujuan yang akan dicapai.
3) Teliti cara siswa yang harus mendapat perhatian selama perencanaan.
4) Tentukan isi pelajaran dan uraikan unsur tugas yang berkaitan dengan tujuan.
5) Nyatakan tujuan belajar yang akan dicapai dari isi pelajaran dan unsur tugas.
6) Rancang kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
7) Pilih sejumlah media untuk mendukung kegiatan pengajaran.
8) Rincikan pelayanan yang diperlukan untuk mengembangkan dan melaksanakan semua kegiatan dan untuk memperoleh atau membuat bahan.
9) Bersiap-siaplah untuk mengevaluasi hasil belajar dan hasil program.
10) Tentukan persiapan siswa untuk mempelajari pokok bahasan dengan memberikan uji awal kepada mereka.
2. Model Dick and Carey
Salah satu model rancangan pembelajaran dikemukakan disini yaitu model rancangan pembelajaran Dick dan Carey (1990). Model ini merupakan salah satu model desain pembelajaran dengan alur pengembangan dengan alur sbb:

















Bagan: Model Rancangan Pembelajaran Dick & Carrey

3. Model pembelajaran Four-D
Model four-D ini terdiri dari empat tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design). pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) (Thiagarajan dkk, 1974: 5). Secara umum diuraikan pada lembar berikut.
a. Define (pendefinisian). Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan.
b. Design (perencanaan). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran.
c. Develop (pengembangan). Tujuan tahap ini adalah unruk menghasilkan perangkat pembelaiaran yang sudah direlisi berdasarkan masukan dari pakar.
d. Disseminate (penyebaran). Tahap ini merupakan tahap penyusunan perangkat/model yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya kelas lain, di sekolah lain, dan oleh guru lain.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Kelas A angkatan 2008 Jurusan S1 PGSD FIP Unesa Angkatan 2008.
2. Prosedur Penelitian
Pengembangan penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap yang mengacu pada pengembangan model pembelajaran dengan model 4-D (four D model) dari Thiagarajan, dkk (1974:5) dengan alur diagram pengembangan sbb:







































Diagram Alur Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Sumber: Thiagajaran, Semmel and Semmel (1974 : 5)
F. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesiai dengan tahap-tahap yang mengacu pada pengembangan model pembelajaran dengan model 4D (four D model) dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974:5) dengan alasan model ini lebih terperinci dan sistematis. Dalam setiap tahap yang dilaksanakan dalam model ini telah diuraikan dengan jelas kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada tahap-tahap tersebut. Setiap tahap telah ditata sedemikian rupa untuk mempermudah peneliti dalam mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. Model 4-D ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).

TABEL 4.5. NILAI TUGAS DAN UAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN IPS KELAS LANJUT

Nomor absen Mahasiswa Nilai Tugas 1 Nilai Tugas 2 Nilai UAS Rata-rata Nilai Tugas 1 Rata-rata
Nilai Tugas 2 Rata-rata nilai UAS
1 65 70 65 68,37 71 72,62
2 70 70 70
3 70 75 75
4 70 75 70
5 65 70 70
6 75 75 75
7 65 70 65
8 65 70 65
9 65 65 70
10 70 75 80
11 70 75 75
12 70 75 75
13 65 75 75
14 65 70 70
15 70 70 75
16 60 65 65
17 65 70 70
18 60 65 65
19 65 70 70
20 70 75 75
21 70 70 70
22 70 75 75
23 65 70 70
24 65 75 65
25 65 75 75
26 60 70 75
27 60 70 65
28 60 75 80
29 70 80 75
30 70 80 80
31 70 75 75
32 80 80 80
33 75 75 75
34 80 80 75
35 70 75 75
36 75 80 75
37 70 75 75
38 70 75 75
39 75 80 75
40 75 80 75


2. Pembahasan Hasil Penelitian
Perkuliahan yang menarik perlu menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama terkait dengan model-model pembelajaran yang inovatif dengan didukung oleh pengembangan bahan pembelajaran yang aktual. Model perkuliahan yang dikembangkan perlu mengadopsi model pembelajaran yang menuntut mahasiswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga perkuliahan bisa berhasil secara optimal. Perkuliahan yang bercirikan PAKEM tersebut menjadi tuntutan jaman yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan. Upaya-upaya peningkatan kualitas perkuliahan dengan pengembangan bahan ajar menjadi tuntutan yang perlu diperhatikan. Selain buku ajar yang aktual, diperlukan pula perangkat pembelajaran yang terprogram secara rinci sehingga pertemuan demi pertemuan dalam satu smester dapat terlaksana sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan yang telah direncakan untuk pembelajaran.
Penggunaan buku ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut ini bisa meningkatkan kualitas perkuliahan, yang secara kuantitatif mahasiswa dapat mencapai nilai tugas-tugas kuliah dan nilai ujian tengah semester yang menunjukkan kategori baik. Efektifitas perkuliahan yang dilengkapi dengan buku ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut, bisa menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata tugas dari 68,37 menjadi 71. Sedangkan nilai ujian akhir semester dalam mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut tercapai nilai rata-rata 72,62 berada pada kategori baik. Perangkat pembelajaran yang berupa buku ajar dan satuan acara perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut ini mempunyai makna yang menunjang peningkatan kualitas perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut.
Jurusan S1 PGSD FIP Unesa, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mengemban tugas utama yaitu mendidik calon guru Sekolah Dasar yang profesional dengan harapan nantinya akan menunjang kualitas pendidikan, terutama di Sekolah Dasar. Untuk mengemban tugas tersebut, selain melaksanakan perkuliahan bagi calon guru Sekolah Dasar, Jurusan PGSD perlu mengembangkan berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas perkuliahan, seperti: pengembangan perangkat pembelajaran, media pembelajaran yang berbasis teknologi, serta sarana prasarana lainnya yang menunjang kualitas profesional dosennya. Kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran merupakan salah satu tugas utama dari seorang dosen dalam melaksanakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dirancang secara profesional akan menjadi pedoman yang efektif dalam meningkatkan kualitas perkuliahan. Desain perangkat pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran akan meningkatkan efektifitas dalam mencapai tujuan-tujuan perkuliahan.

G. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasannya tentang pengembangan buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut cukup berperan dalam menunjang peningkatan kualitas perkuliahan. Keberadaan buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menunjang efektifitas peningkatan kualitas pembelajaran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
2. Respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut cukup bervariasi. Namun pada umumnya mahasiswa merespon baik, walaupun ada juga yang berpendapat cukup baik bahkan ada yang menilai sangat baik.
3. Respon dosen-dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menerima cukup positif. Buku ajar tersebut dianggap bisa menunjang kualitas perkuliahan Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, walaupun bukan satu-satunya sumber materi pembelajaran.
4. Dalam memahami materi buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, mahasiswa tidak mengalami kendala yang cukup berarti. Pemahaman substansi materi dan istilah-istilah dalam gaya bahasanya juga tidak terlalu menyulitkan mahasiswa.
Saran-saran
Dari hasil simpulan penelitian di atas, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut merupakan perangkat pembelajaran yang bisa menjadi acuan bagi mahasiswa PGSD yang cukup berperan dalam menunjang peningkatan kualitas perkuliahan Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut di Jurusan PGSD FIP Unesa.
2. Berdasarkan respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut yang pada umumnya berpendapat baik, maka disarankan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut untuk memahmi isi buku ajar tersebut.
3. Dosen teman sejawat pengampu mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menjadikan buku ajar tersebut sebagai salah satu rujukannya dalam upaya meningkatkan kualitas perkuliahan.
4. Mahasiswa hendaknya bisa memahami materi buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut tersebut secara lebih mendalam, agar bisa menjadi bekal pengetahuan dan keterampilannya sebagai guru IPS Sekolah Dasar yang profesional.



H. Daftar Pustaka

Banks, J. & Ambrose. 1995. Teaching Strategies for Social Studies. New York:
Macmillan Inc.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Jakarta: Ditjen Didasmen
Ditnaga, Dikti. 2008. Pengembangan dan Pengembangan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Jarolimek, J. 1993. Social Studies in Elementary Education. New York: MacMillan Publishshing Co Ltd.

Kemmis, S. Dan R. Mc. Taggart. 1988. The Action Research Planner. Melbourne, Victoria: Deakin University Press.
Muslimin Ibrahim. 2007. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, Kreatif dan Menyenangkan. Surabaya: Lokakarya di Jurusan PGSD FIP Unesa.
Nu’man Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Peter H. Martorella. 1985. Elementary Social Studies. Boston: Little Brown Company
Schuncke. GM. 1988. Elementary Social Studies. Knowing, Doing, Caring. New York:
Macmillan Publishing
Slamawi, 1995/1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti
Suhanaji dan Subroto, Waspodo Tjipto. 2003. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Surabaya: Insan Cendikia.
Subroto, Waspodo Tjipto. 2009. Bahan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Surabaya: Unesa University Press.
Sugiyono. 2007. Pengantar Penelitian Pengembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Thiagarajan, Semmel, Dorothy and Semmel. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exeptional Children. Bloomington : Indiana University.
TIM PLPG UNESA. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: University Press Unesa.









ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN BUKU AJAR IPS SD UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PERKULIAHAN PADA MAHASISWA S1 PGSD FIP UNESA

Oleh:
Waspodo Tjipto Subroto
Suprayitno

ABSTRAK
Mata kuliah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa. Sebagai salah satu mata kuliah bidang studi, Pendidikan IPS Kelas lanjut bertujuan untuk pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran ISP di Sekolah Dasar yang didasari prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik berikut kegiatan evaluasi hasil belajarnya.
Tujuan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan Buku Ajar mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Lanjut pada Jurusan S1 PGSD FIP Unesa beserta perangkat pembelajarannya berupa Garis-Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP) berikut Satuan Acara Perkuliahan (SAP) selama satu semester. Pengembangan buku ajar tersebut dirinci dengan meliputi: mendeskripsikan kelayakan substantif, tingkat kesulitan, tingkat keterbacaan, dan efektifitas Buku Ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut pada Jurusan S1 PGSD FIP Unesa.
Bentuk produk pengembangan Buku Ajar mata kuliah Pendidikan IPS ini terdiri dari materi perkuliahan dan Garis-Garis Besar Rencana Perkuliahan serta Satuan Acara Perkuliahan. Ditulis dengan kertas ukuran A4 dengan huruf time new roman font 12, buku ajar ini terdiri dari 4 bab. Sedangkan GBRP dirinci setiap pertemuan yang terdiri kompetensi dasar, indikator ketercapaian dan pokok-pokok materi perkuliahan. Satuan Acara Perkuliahan dikembangkan menjadi 16 kali pertemuan, yang dalam setiap pertemuan terdiri dari kompetensi dasar, indikator ketercapaian, pokok-pokok materi perkuliahan, skenario perkuliahan dan evaluasi terkadap perkuliahan.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan model 4D (four D) yang menurut Thiagarajan (1974) lebih terperinci dan sistimatis. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa, Angkatan 2008. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket, lembar observasi dan tes hasil belajar. Analisis deskriptif dipergunakan untuk menyajikan data hasil angket dari pengguna buku ajar, dokumentasi tes hasil belajar dan portofolio tugas yang dikumpulkan mahasiswa.
Hasil pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut menunjukkan peran cukup efektif dalam meningkatkan kualitas perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut. Demikian juga respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Buku Ajar cukup positif. Sedangkan respon dosen-dosen pengampu mata kuliah menganggap Buku Ajar yang dikembangkan ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut. Sebagai saran yang bisa dikemukakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini, mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut sebaiknya membaca buku ajar ini sebagai salah satu rujukannya.

Kata Kunci: Buku Ajar, Pembelajaran IPS SD, Kualitas perkuliahan
ABSTRACT

Subjects Education of Social Studies (IPS) is one subject which shall be programy the students of S1 PGSD Unesa FIP. As one of the subject areas of study, Education of social studies aims to further students understanding and skills in applying learning strategies social studies in Primary Schools based on the principles of learning following an educational evaluation of their learning activities
Social Studies is Education Subjects Advanced Class needs to be improved quality of lectures, because this course trying to equip students PGSD prowess and skills to implement social studies lessons grade 4, grade 5 and grade 6 in primary school. Development of learning elementary social studies grade 4, grade 5 and grade 6 need to be improved continuously, as to prepare students to face Final Examination in Elementary School.
This development objective is to develop courses Textbook IPS Education Classes Continue at the Department of S1 PGSD Unesa FIP and learning tools in the form outlined by Course Plan (GBRP) following Lectures Events Unit (SAP) for one semester. Development of the textbook is specified with include: describing the feasibility of the substantive, level of difficulty, the level of legibility, and effectiveness of the IPS Education Textbook Advanced Class at the Departmentof S1 PGSD FIP Unesa.
Shape product development Textbook IPS Education course consists of lectures and educational material outlined plans Lectures, Lectures and Events Unit. Written with A4 size paper with Times New Roman font 12, this textbook consists 4 chapters. While detailed GBRP each meeting consisting basic competence, achievement indicators and key points of lecture material. Unit Events Lectures developed into 16 meetings, which in each meeting consists of basic competence, achievement indicators, and basic course materials, lectures and evaluation scenarios lectures.
This research includes development research with model 4D (four-D) which according to Thiagarajan (1974) more detailed and systematic. The research was conducted on students S1 PGSD FIP Unesa, Force 2008. Collecting data using instruments questionnaires, observation sheets and test results of learning. The data were analyzed using qualitative descriptive analysis technique. Deskripstif analysis is used to present data from user questionnaire results textbook, study and documentation of test results collected student work portfolios of learning social studies education. .
The result of the development of Elementary School Textbook IPS Education Classes Continue showed quite effective role in improving the quality of lectures on elementary social studies education courses Advanced Class. Similarly, student responses to learning device Textbook quite positive. While the response lecturers pengampu subjects developed Textbook assume could be one of reference for elementary social studies education courses Advanced Class. About the constraints faced in understanding the IPS Education Elementary Textbook Advanced Class, students generally expressed no problems were significant. As a suggestion which could be put forward in the development of this learning tool, students who take courses IPS Elementary Education Class Information should read this textbook as a reference.

Keyword: Learning book, Social Studies, Quality of learning




A. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran inti di Sekolah Dasar (SD) yang telah dimasukkan pada Kurikulum tahun 1975, pada hakekatnya bertujuan untuk membelajarkan ilmu-ilmu sosial pada siswa level pendidikan dasar. Ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, hukum, psikologi massa) merupakan sumber atau akar pengembangan materi dan bahan pembelajaran IPS di SD. Sebagai disiplin ilmu murni, ilmu-ilmu sosial memiliki karakteristik yang sangat luas kajiannya, sangat rumit dan abstrak serta memiliki kompleksitas yang tinggi, sehingga tidak mudah bagi siswa, terutama siswa Sekolah Dasar untuk memahami bahan kajiannya. Agar siswa Sekolah Dasar bisa menerima dan memahami bahan kajian mata pelajaran IPS, pembelajarannya perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS SD.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006), mata pelajaran IPS di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, guru mata pelajaran IPS di SD perlu dibekali pemahaman dan keterampilan yang memadai untuk membelajarkan siswa menuju ketercapaian tujuan mata pelajaran IPS di SD. Selain menguasai bahan pembelajaran IPS SD, guru juga dituntut memiliki keterampilan (strategi pembelajaran) dalam menyampaikan bahan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini meliputi: pengemasan bahan/materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran, multi metode dan multi media pembelajaran.
Mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut merupakan mata kuliah wajib lulus yang harus ditempuh oleh mahasiswa Strata Satu (S1) pada Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. Sebagai salah satu mata kuliah bidang studi di Jurusan PGSD FIP Unesa, mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bertujuan untuk membekali pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran IPS SD Kelas Lanjut yang didasari prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran yang mendidik (Buku Pedoman Unesa, 2009:204).
Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi peneliti terhadap pelaksanaan kegiatan perkuliahan IPS SD Kelas Lanjut di Jurusan PGSD FIP Unesa, masih terkendala oleh minimnya buku ajar yang bisa dirujuk oleh mahasiswa untuk memahami strategi pembelajaran IPS SD Kelas Lanjut.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan utama dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimanakah pengembangan efektifitas buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, dalam meningkatkan kualitas perkuliahan IPS SD Kelas Lanjut pada mahasiswa S1 PGSD FIP Unesa?

B. Strategi Pembelajaran IPS
Proses pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan tahapan pembelajaran yang mendasar bagi seorang anak, karena menjadi dasar bagi tahapan pembelajaran lanjutan seperti SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Maka pada tahapan dasar tersebut menuntut profesionalisme dan keterampilan guru yang berkualitas sesuai dengan tuntutan profesi. Kualitas dan profesionalisme ini amat ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru Sekolah Dasar.
1. Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran.
Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut: (1) Pendekatan lingkungan (2) Pendekatan konsep (3) Pendekatan inkuiri (4) Pendekatan keterampilan proses (5) Pendekatan pemecahan masalah (6) Pendekatan induktif-deduktif (7) Pendekatan nilai (8) Pendekatan komunikatif
(9) Pendekatan kesejarahan (10) Pendekatan tematik
Paradigma pembelajaran konvensioanl yang selama ini dilaksanakan perlu dirubah dengan model pembelajaran yang inovatif, karena:
a. Jumlah informasi dan salurannya semakin banyak.
b. Tidak semua potensi siswa bisa dikembangkan dengan satu cara saja.
c. Orientasi target materi pembalajaran hanya untuk jangka pendek.
d. Proses pembelajaran seharusnya berangkat dari masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Model-Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Untuk menumbuhkan motivasi dan partisipasi siswa perlu dikembangkan model-model pembelajaran IPS yang kreatif dan inovatif seperti: Pengajaran langsung (direct intruction), Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning), Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Base Instruction), dan Belajar Melalui Penemuan (inkuiry).
3. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Metode merupakan salah satu komponen pembelajaran yang cukup berperanan selain komponen-komponen yang lain. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas tentu akan mempertimbangkan penerapan metode sesuai dengan karakteristik topik kajian dan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Macam-macam metode pembelajaran dalam IPS menurut Wahab (1997:186) antara lain sebagai berikut:
1. Metode ceramah
2. Metode Tanya jawab.
3. Metode diskusi
4. Metode simulasi
5. Metode penugasan
6. Metode permainan ( game )
7. Metode cerita
8. Metode karya wisata atau studi lapangan
9. Metode sosio drama
10.Metode bermain peran ( role playing )
11. Metode pameran ( eksposisi )
12. Metode proyek
Pemilihan dan penerapan metode pembelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: (1) Sesuai dengan karakteristik topik kajian yang akan disampaikan (2) Ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada (3) Sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa.
4. Media pembelajaran dalam Pendidikan IPS
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing maka diharapkan guru dapat memilih dan menentukan macam-macam media sesuai dengan topik bahasan dan karakteristik materi pelajaran.
Menurut jenis-jenis media bisa dikelompokkan sebagai berikut:
1. Alat pengajaran.
Contohnya: papan tulis, papan pamer, mesin pengganda.
2. Media cetak.
Contohnya: Buku, majalah, surat kabar, jurnal, bulletin, pamflet dan lain-lain
3. Media visual.
Contohnya: Transfaransi, slide, film strip, grafik, chart, model dan realia, gambar,
foto, peta, globe dan lain-lain.
4. Media audio.
Contohnya: Tape recorder, pita suara, piringan hitam dan lain-lain
5. Media audio-visual
Contohnya: Televisi, VCD, film suara.
6. Masyarakat sebagai sumber belajar.
Contohnya: Nara sumber, tokoh masyarakat, dinamika kehidupan dalam masyarakat.

C. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah proses penterjemahan spesifikasi dari desain pembelajaran menjadi wujud fisik berupa perangkat pembelajaran yang tersaji dalam satu atau beberapa media. Seels dan Richey, (1994:35) mendeskripsikan pengembangan sebagai: (1) pesan yang terkandung di dalam isi, (2) strategi pembelajaran yang mengendalikan teori, dan (3) perwujudan dari teknologi berupa perangkat keras, perangkat lunak dan bahan-bahan media pembelajaran.
Gustafson (1996:27) menjelaskan bahwa desain pembelajaran merupakan proses yang lengkap mencakup: ” a) analyzing what is to be taught leanted, b) determining how it is to be taught, c) conducting tryout and revision, dan d) assessing whether learners do learn". Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam merancang pembelajaran perlu pengorganisasian isi bahan pembelaiaran seperti penataan isi, urutan isi, dan pemilihan isi pembelajaran.
D. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan dalam pendidikan lebih dikenal dengan sebutan education research and development (R&D) yaitu suatu proses dalam mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Thiagarajan, 1974:5). Produk-produk tersebut dapat berupa materi ajar, media, instrumen evaluasi, atau model pembelajaran. Penelitian pengembangan harus mendukung pemecahan masalah praktis dalam dunia pendidikan, khususnya masalah pembelajaran di kelas atau laboratorium.
Ada beberapa model yang dapat dijadikan acuan/panduan dalam pengembangan pembelajaran antara lain: (1) Model Kemp, (2) Model Dick and Carey, dan (3) Model Thiagarajan (Model 4-D).
1. Model Kemp
Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk memulai dari komponen manapun. Menurut Kemp (1994:14), pengembangan perangkat pembelajaran terdiri atas sepuluh komponen, dengan rincian sebagai berikut.
1) Perkirakan kebutuhan belajar untuk merancang suatu program pengajaran, menyatakan tujuan, kendala, dan prioritas yang harus diketahui.
2) Pilih pokok bahasan yang dilaksanakan dan tunjukkan tujuan yang akan dicapai.
3) Teliti cara siswa yang harus mendapat perhatian selama perencanaan.
4) Tentukan isi pelajaran dan uraikan unsur tugas yang berkaitan dengan tujuan.
5) Nyatakan tujuan belajar yang akan dicapai dari isi pelajaran dan unsur tugas.
6) Rancang kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
7) Pilih sejumlah media untuk mendukung kegiatan pengajaran.
8) Rincikan pelayanan yang diperlukan untuk mengembangkan dan melaksanakan semua kegiatan dan untuk memperoleh atau membuat bahan.
9) Bersiap-siaplah untuk mengevaluasi hasil belajar dan hasil program.
10) Tentukan persiapan siswa untuk mempelajari pokok bahasan dengan memberikan uji awal kepada mereka.
2. Model Dick and Carey
Salah satu model rancangan pembelajaran dikemukakan disini yaitu model rancangan pembelajaran Dick dan Carey (1990). Model ini merupakan salah satu model desain pembelajaran dengan alur pengembangan dengan alur sbb:

















Bagan: Model Rancangan Pembelajaran Dick & Carrey

3. Model pembelajaran Four-D
Model four-D ini terdiri dari empat tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design). pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) (Thiagarajan dkk, 1974: 5). Secara umum diuraikan pada lembar berikut.
a. Define (pendefinisian). Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan.
b. Design (perencanaan). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran.
c. Develop (pengembangan). Tujuan tahap ini adalah unruk menghasilkan perangkat pembelaiaran yang sudah direlisi berdasarkan masukan dari pakar.
d. Disseminate (penyebaran). Tahap ini merupakan tahap penyusunan perangkat/model yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya kelas lain, di sekolah lain, dan oleh guru lain.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Kelas A angkatan 2008 Jurusan S1 PGSD FIP Unesa Angkatan 2008.
2. Prosedur Penelitian
Pengembangan penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap yang mengacu pada pengembangan model pembelajaran dengan model 4-D (four D model) dari Thiagarajan, dkk (1974:5) dengan alur diagram pengembangan sbb:







































Diagram Alur Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Sumber: Thiagajaran, Semmel and Semmel (1974 : 5)
F. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesiai dengan tahap-tahap yang mengacu pada pengembangan model pembelajaran dengan model 4D (four D model) dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974:5) dengan alasan model ini lebih terperinci dan sistematis. Dalam setiap tahap yang dilaksanakan dalam model ini telah diuraikan dengan jelas kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada tahap-tahap tersebut. Setiap tahap telah ditata sedemikian rupa untuk mempermudah peneliti dalam mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. Model 4-D ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).

TABEL 4.5. NILAI TUGAS DAN UAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN IPS KELAS LANJUT

Nomor absen Mahasiswa Nilai Tugas 1 Nilai Tugas 2 Nilai UAS Rata-rata Nilai Tugas 1 Rata-rata
Nilai Tugas 2 Rata-rata nilai UAS
1 65 70 65 68,37 71 72,62
2 70 70 70
3 70 75 75
4 70 75 70
5 65 70 70
6 75 75 75
7 65 70 65
8 65 70 65
9 65 65 70
10 70 75 80
11 70 75 75
12 70 75 75
13 65 75 75
14 65 70 70
15 70 70 75
16 60 65 65
17 65 70 70
18 60 65 65
19 65 70 70
20 70 75 75
21 70 70 70
22 70 75 75
23 65 70 70
24 65 75 65
25 65 75 75
26 60 70 75
27 60 70 65
28 60 75 80
29 70 80 75
30 70 80 80
31 70 75 75
32 80 80 80
33 75 75 75
34 80 80 75
35 70 75 75
36 75 80 75
37 70 75 75
38 70 75 75
39 75 80 75
40 75 80 75


2. Pembahasan Hasil Penelitian
Perkuliahan yang menarik perlu menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama terkait dengan model-model pembelajaran yang inovatif dengan didukung oleh pengembangan bahan pembelajaran yang aktual. Model perkuliahan yang dikembangkan perlu mengadopsi model pembelajaran yang menuntut mahasiswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga perkuliahan bisa berhasil secara optimal. Perkuliahan yang bercirikan PAKEM tersebut menjadi tuntutan jaman yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan. Upaya-upaya peningkatan kualitas perkuliahan dengan pengembangan bahan ajar menjadi tuntutan yang perlu diperhatikan. Selain buku ajar yang aktual, diperlukan pula perangkat pembelajaran yang terprogram secara rinci sehingga pertemuan demi pertemuan dalam satu smester dapat terlaksana sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan yang telah direncakan untuk pembelajaran.
Penggunaan buku ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut ini bisa meningkatkan kualitas perkuliahan, yang secara kuantitatif mahasiswa dapat mencapai nilai tugas-tugas kuliah dan nilai ujian tengah semester yang menunjukkan kategori baik. Efektifitas perkuliahan yang dilengkapi dengan buku ajar Pendidikan IPS Kelas Lanjut, bisa menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata tugas dari 68,37 menjadi 71. Sedangkan nilai ujian akhir semester dalam mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut tercapai nilai rata-rata 72,62 berada pada kategori baik. Perangkat pembelajaran yang berupa buku ajar dan satuan acara perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut ini mempunyai makna yang menunjang peningkatan kualitas perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut.
Jurusan S1 PGSD FIP Unesa, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mengemban tugas utama yaitu mendidik calon guru Sekolah Dasar yang profesional dengan harapan nantinya akan menunjang kualitas pendidikan, terutama di Sekolah Dasar. Untuk mengemban tugas tersebut, selain melaksanakan perkuliahan bagi calon guru Sekolah Dasar, Jurusan PGSD perlu mengembangkan berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas perkuliahan, seperti: pengembangan perangkat pembelajaran, media pembelajaran yang berbasis teknologi, serta sarana prasarana lainnya yang menunjang kualitas profesional dosennya. Kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran merupakan salah satu tugas utama dari seorang dosen dalam melaksanakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dirancang secara profesional akan menjadi pedoman yang efektif dalam meningkatkan kualitas perkuliahan. Desain perangkat pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran akan meningkatkan efektifitas dalam mencapai tujuan-tujuan perkuliahan.

G. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasannya tentang pengembangan buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut cukup berperan dalam menunjang peningkatan kualitas perkuliahan. Keberadaan buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menunjang efektifitas peningkatan kualitas pembelajaran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
2. Respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut cukup bervariasi. Namun pada umumnya mahasiswa merespon baik, walaupun ada juga yang berpendapat cukup baik bahkan ada yang menilai sangat baik.
3. Respon dosen-dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menerima cukup positif. Buku ajar tersebut dianggap bisa menunjang kualitas perkuliahan Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, walaupun bukan satu-satunya sumber materi pembelajaran.
4. Dalam memahami materi buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut, mahasiswa tidak mengalami kendala yang cukup berarti. Pemahaman substansi materi dan istilah-istilah dalam gaya bahasanya juga tidak terlalu menyulitkan mahasiswa.
Saran-saran
Dari hasil simpulan penelitian di atas, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Buku Ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut merupakan perangkat pembelajaran yang bisa menjadi acuan bagi mahasiswa PGSD yang cukup berperan dalam menunjang peningkatan kualitas perkuliahan Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut di Jurusan PGSD FIP Unesa.
2. Berdasarkan respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut yang pada umumnya berpendapat baik, maka disarankan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut untuk memahmi isi buku ajar tersebut.
3. Dosen teman sejawat pengampu mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut bisa menjadikan buku ajar tersebut sebagai salah satu rujukannya dalam upaya meningkatkan kualitas perkuliahan.
4. Mahasiswa hendaknya bisa memahami materi buku ajar Pendidikan IPS SD Kelas Lanjut tersebut secara lebih mendalam, agar bisa menjadi bekal pengetahuan dan keterampilannya sebagai guru IPS Sekolah Dasar yang profesional.



H. Daftar Pustaka

Banks, J. & Ambrose. 1995. Teaching Strategies for Social Studies. New York:
Macmillan Inc.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Jakarta: Ditjen Didasmen
Ditnaga, Dikti. 2008. Pengembangan dan Pengembangan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Jarolimek, J. 1993. Social Studies in Elementary Education. New York: MacMillan Publishshing Co Ltd.

Kemmis, S. Dan R. Mc. Taggart. 1988. The Action Research Planner. Melbourne, Victoria: Deakin University Press.
Muslimin Ibrahim. 2007. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, Kreatif dan Menyenangkan. Surabaya: Lokakarya di Jurusan PGSD FIP Unesa.
Nu’man Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Peter H. Martorella. 1985. Elementary Social Studies. Boston: Little Brown Company
Schuncke. GM. 1988. Elementary Social Studies. Knowing, Doing, Caring. New York:
Macmillan Publishing
Slamawi, 1995/1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti
Suhanaji dan Subroto, Waspodo Tjipto. 2003. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Surabaya: Insan Cendikia.
Subroto, Waspodo Tjipto. 2009. Bahan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Surabaya: Unesa University Press.
Sugiyono. 2007. Pengantar Penelitian Pengembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Thiagarajan, Semmel, Dorothy and Semmel. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exeptional Children. Bloomington : Indiana University.
TIM PLPG UNESA. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: University Press Unesa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar